Ir. Soetjipto Soedjono (penemu pondasi gempa)
A. Profil
Ir. Soetjipto Soedjono (lahir di Trenggalek, 13 Agustus 1945 – meninggal
di Surabaya, 24 November 2011
pada umur 66 tahun), merupakan tokoh teknik sipil dan politisi terkemuka di Indonesia. Beliau
berasal dari Trenggalek, Jawa Timur.
Gelar. Sarjana
Teknik Sipil diraih di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Sutjipto
juga merupakan mantan calon Gubernur Jawa
Timur dalam Pilkada Jatim
2008 yang diusung PDI Perjuangan
yang berpasangan dengan Ridwan Hisjam.
B. Penemu pondasi konstruksi
sarang laba-laba (KSLL)
Belum hilang dari ingatan kita pada tahun 2004 lalu, ketika gempa
mengguncang Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Gempa yang disertai gelombang
tsunami telah meluluhlantakkan daerah di sekitar pantai provinsi tersebut serta
memakan banyak korban serta menghancurkan infrastruktur dan permukiman warga.
Peristiwa seperti ini akan selalu menjadi kekhawatiran, mengingat kondisi
geografis negara kita yang berada pada jalur gempa. Namun, di antara bangunan
yang hancur tersebut sebanyak 107
bangunan dengan fondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) tetap utuh, seperti
Gedung Tera PLN Banda Aceh, SMK 3 Banda Aceh, dan Gedung Dinas Kesehatan di
Pulau Simeuleu. Apa keistimewaan bangunan dengan konstruksi ini sehingga dapat
bertahan dari gempa berskala 9 skala richter? Pondasi sistem KSLL merupakan
pondasi bawah konvensional hasil kombinasi antara sistem pondasi pelat beton
pipih menerus dan sistem perbaikan tanah. Kombinasi tersebut menghasilkan kerja
sama timbal balik yang saling menguntungkan sehingga membentuk sebuah pondasi
yang memiliki kekuatan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sistem pondasi
dangkal lainnya. Konstruksi tersebut dinamakan sarang laba-laba karena memang
pembesian pelat pondasi di daerah kolom seperti jaring laba-laba dan di atas
pondasi dipasang pelat yang siap dibangun. [1]
Kita patut berbangga dengan adanya konstruksi ini karena pondasi
sistem KSLL merupakan kreasi anak bangsa. Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL)
juga dinobatkan sebagai Pemenang Lomba Karya Konstruksi Tahun 2007 untuk
Kategori Teknologi Konstruksi yang diselenggarakan oleh Departemen Pekerjaan
Umum. Visi Kepemimpinan Sarang Laba-Laba (KSLL) Mungkin sedikit yang tahu bahwa
penemu KSLL ini adalah Ir. Sutjipto. Hasil temuannya antara lain dipakai di
Bandara Hang Nadim, Batam. Bahkan, kekuatan KSLL telah diperlihatkan juga pada
proyek konstruksi, seperti appron dan taxiway Bandara Tarakan, Kalimantan
Timur. Karir Sutjipto berjalan sangat baik.
C. Konstruksi
sarang laba-laba untuk human security
Pembangunan gedung-gedung bertingkat, untuk
perkantoran atau pusat perbelanjaan, terlihat tak terurus. Kegiatan
pembangunannya tersendat. Penyebabnya beragam, lambannya membuat pondasi
bangunan, dana tak mengucur seperti yang diharapkan atau tak cermat dalam
berhitung sehingga merugi. Bangunan yang masih separuh jalan itu pun akhirnya
terbengkalai, menyisakan pemandangan tak sedap di mata.
Tersendatnya pembangunan sebuah gedung, merupakan
salah satu contoh permasalahan yang muncul dalam dunia konstruksi. Contoh lain,
timbul dilema ketika perencana konstruksi dihadapkan pada keadaan tinggi atau
berat gedung tanggung, daya dukung tanah permukaan rendah, atau letak tanah
keras cukup dalam.
Berangkat dari sebuah penelitian, lahirlah
penemuan baru sistem konstruksi atau pondasi bangunan, sebagai solusi terhadap
dilema yang selalu muncul ketika merencanakan gedung dengan ketinggian tanggung
yang butuh pondasi dangkal, seperti lantai satu hingga delapan. Penelitian yang
dilakukan oleh Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto tahun 76 silam, yang akhirnya
melahirkan penemuan baru itu.
Gambar pondasi konstruksi sarang laba-laba
Diberi nama konstruksi sarang laba-laba atau
KSLL karena bentuknya yang mirip sarang laba-laba. Sistem pondasi sarang
laba-laba hasil karya bangsa Indonesia asli itu, tak hanya menjawab kebutuhan
dunia teknologi konstruksi akan sistem pondasi yang bernilai ekonomis dari segi
biaya, tapi juga multi fungsi. Dalam perhitungan, biaya bisa dihemat
hingga 50 persen. Konsep pondasinya adalah terdiri dari bentuk-bentuk segitiga
yang saling menyatu dan tampak seperti sarang laba-laba. Ini adalah sebuah
sistem pondasi pertama di dunia yang mampu membuat tanah dapat berfungsi
sebagai struktur. Hebatnya sistem pondasi ini, mampu menjaga keseimbangan
bangunan saat terjadi gempa bumi.
Dari segi waktu, sistem KSLL ini sangat
efisien, karena menerapkan prinsip ban berjalan, sehingga pengerjaannya pun
lebih cepat dibanding sistem konstruksi lain. Dari 1000 lebih bangunan
yang menggunakan sistem KSLL ini, hingga saat ini belum terdapat bangunan
yang mengalami keretakan berarti. Ini berarti KSLL memberikan stabilitas
yang tinggi, meski terjadi guncangan. Resiko penurunan yang tidak merata, dapat
dieliminasi sampai mendekati angka 0. Sistem ini mampu membuat tanah
menjadi bagian dari struktur pondasi.
Melalui berbagai studi dan diskusi, KSLL terus
dikaji. Lokakarya yang berlangsung belum lama ini di kota Bandung, Jawa
Barat, mengukuhkan bahwa pondasi sarang laba-laba sebagai salah satu alternatif
solusi pondasi, dapat dipertanggung jawabkan dan layak dikembangkan.
Sayangnya, belum banyak yang mengenal sistem
pondasi ini. Dari sudut kacamata pengembang PT. Katama Suryabumi yang sekaligus
pemegang lisensi untuk pemasarannya, kendala adalah pada belum adanya sangsi
yang tegas atas penjiplakan karya seseorang.
Banyak penemuan-penemuan dari berbagai bidang,
ditemui di Indonesia. Konstruksi sarang laba-laba merupakan salah satu temuan
insinyur Indonesia. Temuan yang telah diaplikasikan ini, diharapkan dapat
mendorong tumbuh dan berkembangnya minat para intelektual untuk menciptakan
penemuan-penemuan baru. Hanya saja, perlu dibarengi dengan pemberian
penghargaan yang setinggi- tingginya atas penemuan tersebut. Seperti pengenaan
sangsi yang tegas atas penjiplakan karya seseorang.
Konstruksi sarang laba-laba dirancang oleh
Ryantori dan Sutjipto dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya itu
telah teruji memiliki ketahanan, meski gedung diguncang gempa hingga 9 skala
Richter.
Sistem pondasi tersebut mulai diterapkan di
sejumlah proyek pada 1978. Sistem pondasi tersebut diperuntukkan untuk gedung
bertingkat hingga delapan lantai. Konsutruksi sarang laba-laba merupakan
pondasi dangkal konvesional yang menggunakan kombinasi sistem pondasi plat
beton pipih menerus dengan sistem perbaikan tanah. Kini proyek yang ditangani
Kata-ma untuk sarang laba-laba telah diakukan di seluruh Indonesia, mulai dari
Aceh sampai Manokwari. Jika sebelumnya banyak digunakan untuk gedung bertingkat
tanggung, kini fondasi sarang laba laba juga digunakan untuk pembangunan
infrastruktur.
Sistem pondasi tahan gempa sarang laba-laba
yang ditemukan pada 1976 baru ramai digunakan setelah gempa berkekuatan
besar menimpa Aceh dan Padang. Jika gedung lainnya ambruk, bangunan yang
menggunakan konstruksi PT Katama Suryabumi tersebut tetap tegak berdiri.
Bahkan, Departemen Pekerjaan Umum
merekomendasikan penggunaan konstruksi sarang laba-laba untuk bandar udara dan
rumah susun yang berada di kawasan lintasan gempa. Di samping memang telah
teruji, konsutruksi pondasi sarang laba-laba juga lebih murah biayanya
dibandingkan dengan bangunan yang menggunakan alat untuk meredam gempa, dengan
bisa mengikuti gerakannya.
Pada sistem pondasi lain, tanah cuma berfungsi
sebagai pemikul beban. Namun dengan KSLL ini yang berkomposisi beton bertulang
10-20% dan tanah yang dipadatkan 80-90^, tanah menjadi bagian struktural. KSLL
ini lebih dikenal dengan sebutan pondasi rakit (raft foundaton) dan merupakan jenis
pondasi dangkal.
KSLL sebagai Pondasi Ramah Gempa banyak meraih
kepercayaan dan penghargaan antara lain :
a)
PU
AWARD 2007
oleh Menteri PU Bapak Djoko Kirmanto
oleh Menteri PU Bapak Djoko Kirmanto
b)
RISTEK
AWARD 2008
oleh Menteri Riset dan Teknologi Bapak KusmayantoKadiman
oleh Menteri Riset dan Teknologi Bapak KusmayantoKadiman
c)
INDOCEMENT
AWARD 2008
oleh Menteri Perumahan Rakyat Bapak M. YusufAshari
oleh Menteri Perumahan Rakyat Bapak M. YusufAshari
d)
APRESIASI
PRODUK ASLI INDONESIA AWARD 2009
oleh Menteri Negara BadanUsaha Milik Negara Bapak Mustafa Abubakar
oleh Menteri Negara BadanUsaha Milik Negara Bapak Mustafa Abubakar
e)
PENGHARGAAN
UPAKARTI TEKNOLOGI INOVASI 2009
oleh Presiden RepublikIndonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyo
oleh Presiden RepublikIndonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan
penghargaan Upakarti Rintisan Teknologi Industri kepada Dirut PT Katama
Suryabumi, Kris Suyanto di Istana
Negara, Jakarta.
D. Bangunan aman
dari gempa bumi dengan pondasi jaring laba-laba
Gempa merupakan suatu pergerakan permukaan bumi
disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik yang terdapat di bawah permukaan
bumi. Dengan bergoyangnya permukaan bumi, maka bangunan-bangunan seperti gedung
sekolah, pusat pertokoan, perkantoran, maupun rumah-rumah penduduk dapat hancur
atau paling tidak retak. Selain tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi
juga mengakibatkan keretakan permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan
permukaan tanah ikut bergerak ketika lempeng tektonik di bawahnya saling berbenturan.
Dalam gempa bumi, bangunan merupakan obyek yang paling sering menjadi masalah.
Sejatinya menjadi pelindung kita sehari-hari namun jika gempa bumi terjadi maka
bangunan bisa menjadi pembunuh nomer satu karena jika roboh maka akan menimbun
seseorang di dalamnya. Maka dari itu para ilmuwan terus berupaya mengembangkan
teknologi untuk manusia terkait bangunan yang tahan gempa bumi. Salah satunya
adalah Ir. Sutjipto yang membuat pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL).
Gambar pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba
(KSLL)
Konsep pondasi sarang laba-laba tersebut adalah terdiri dari bentuk-bentuk segitiga yang saling menyatu dan
tampak seperti sarang laba-laba. Ini adalah sebuah sistem pondasi pertama di
dunia yang mampu membuat tanah dapat berfungsi sebagai struktur. Jaring
laba-laba tersebut memiliki banyak keistimewaan yang membuat para ilmuwan
meneliti dan mencari inovasi baru yang berkenaan dengan kesejahteraan hidup manusia.
Ilmuwan menggunakan bentuk jaring laba-laba
sebagai model ketika membuat pondasi bangunan.
Pelajaran
berharga bahwa kemajuan teknologi arsitektur yang telah berkembang pesat saat
ini ternyata tidak terlepas dari karya-karya arsitektur di alam semesta
sebagai sumber inspirasinya. Namun tentu tak sampai di situ saja pelajaran yang
kita peroleh. Pelajaran yang hakiki sebenarnya akan kita dapatkan jika kita
mampu meraih hikmah terbaik di balik segala ciptaan untuk mengarahkan kita
kepada Allah swt yang Maha Menciptakan. Di alam, kita selalu dapat belajar
bagaimana nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan menyatu di dalam setiap
ciptaanNya.
E. Pentingnya
pondasi dalam bangunan
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling
terpenting pada suatu bangunan.Karena pondasi berfungsi sebagai”penahan
seluruh beban ( hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari
luar. Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi
setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas-batas
tertentu, yaitu :
Jenis
bangunan
Penurunan maksimum
·
Bangunan
umum
2.54 Cm
·
Bangunan
pabrik
3.81 Cm
·
Gudang
5.08 Cm
·
Pondasi
mesin
0.05 Cm
Setiap bangunan pasti membutuhkan sebuah tumpuan
untuk dapat berdiri di atas tanah. Komponen tersebut sering disebut dengan
pondasi. Terdapat beberapa jenis pondasi yang dapat digunakan dalam setiap
pembangunan dari mulai yang tradisional sampai yang modern. Berikut merupakan
beberapa jenis Pondasi yang beredar di dunia pembangunan :
1.
Pondasi
telapak (untuk Rumah Panggung)
Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana
yang telah digunakan oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini
terbuat dari beton tanpa tulang yang dicetak membentuk limas segi empat seperti
pada gambar disamping.
Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam.
Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak
masuk dalam tanah. Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang
pipih atau ganjalan yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan
pada tanah yang lembek.
2.
Pondasi
Rollag Bata (untuk Penahan lantai)
Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang
fungsinya bukan menyalurkan beban bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan
posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada ujung lantai. Pondasi ini biasanya
digunakan untuk membuat teras rumah, fungsinya hampir sama dengan sloof gantung
namun rollag bata tidak sekuat sloof gantung dan tidak semahal sloof gantung.
3.
Pondasi
Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)
Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding
yang digunakan pada bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan
perekat yang berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk
merekatkan batu kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan
selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga sehingga
membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan.
4.
Pondasi
Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana)
Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata
memiliki fungsi sama. Namun yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang
digunakan serta kondisi alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan batu-bata
merupakan bahan yang rentan terhadap air, maka pemasangan harus lebih maksimal
artinya bata yang dipasang harus dapat terselimuti dengan baik. Perhatikan
contoh pondasi Batu Bata di bawah ini.
5.
Pondasi
Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama
bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi
tapak di temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh Prof Ir
Bambang Suhendro, Dr harry Christady dan Ir Maryadi Darmokumoro, yang dikenal
dengan Sistim Cakar Ayam Modifikasi (CAM).
Modifikasi yang dilakukan adalah : penggantian pipa
beton menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm, perhitungan dalam 3 Dimensi dan
penambahan "koperan" pada tepi slab.
Sistim CAM tsb telah di uji skala penuh oleh
Puslitbang Jalan dan Jembatan di ruas jalan Pantura Indramyu-Pemanukan (2007)
dan digunakan di Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008).
6.
Pondasi
Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat)
Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi
footplat. Pondasi sumuran merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar
yang dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di
dalamnya. Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan memiliki
sigma 1,50 kg/cm2. Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk bangunan
beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan
syarat keadaan tanah relatif keras. Berikut contoh podasi sumuran.
7.
Pondasi
Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)
Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna
berlantai banyak seperti rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi
ini berbentuk seperti paku yang kemudian di tancapkan kedalam tanah dengan
menggunakan alat berat seperti kren. Berikut merupakan contoh pondasi bored
pile.
8.
Pondasi
Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat)
Pondasi berikut ini merupakan pondasi yang banyak
digunakan untuk pembangunan gedung berlantai banyak seperti Apartment,
Kondominium, Rent Office dan sebagainya. Pondasi ini hampir sama dengan pondasi
bored pile. Namun pondasi tiang pancang memiliki kekuatan yang lebih besar
dibandingkan dengan pondasi bored pile.[2]
F. Penyebab
terjadinya gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik. Gempa Bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi
(lempeng Bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal
terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu
bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan
itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Kebanyakan
gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi
yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Seismometer (bahasa Yunani: seismos:
gempa bumi dan metero: mengukur) adalah alat atau sensor getaran, yang
biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi
atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram. Moment magnitudo
adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.
Gambar Seismometer alat
atau sensor getaran untuk gempa bumi
Seismograf adalah sebuah perangkat yang
mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari
gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat
diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat
dalam bentuk seismogram.[3]
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Gambar kerusakan akibat gempa bumi
Gambar peta daerah rawan gempa di seluruh dunia.
Titik-titik berwarna merah pada peta menggambarkan
jalur gunung api aktif atau yang biasa disebut ring of fire, sedangkan
garis-garis berwarna kuning menggambarkan daerah lempeng tektonik yang bisa
bergeser sewaktu-waktu. Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa wilayah
Indonesia (terutama daerah timur Sumatera, utara Jawa, dan Papua) berada pada
jalur cincin api pasifik sekaligus daerah pertemuan beberap lempeng tektonik.
Hal tersebutlah yang menyebebkan Indonesia menjadi salah satu negara paling
rawan gempa bumi, sehingga kita harus terus waspada setiap saat.[4]
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan
lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di
perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi
karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga
terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat
terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal.
Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata
nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Gempa
bumi memiliki kekuatan yang bervariasi, yakni gempa yang berkekuatan
rendah,sedang dan tinggi. Apabila gempa bumi berkekuatan sedang dan tinggi
terjadi didekat daratan maka akan menimbulkan kerusakan secara fisik yang
hebat. Contohnya:
·
jalan raya terputus
·
seluruh bangunan terbelah
Gempa bumi juga dapat menimbulkan bencana
sekunder. Contohnya :
·
terputusnya listrik,telepon,jaringan air minum.
·
kebakaran,ledakan dan kekeringan.
Gempa bumi yang kuat apabila terjadi di dasar
laut dapat menimbulkan gelombang laut yang besar atau yang biasa disebut
TSUNAMI. Tsunami dapat memiliki kecepatan lebih dari 500 km/jam.
Tsunami adalah gelombang besar yang di
akibatkan oleh pergeseran bumi di dasar laut. Kata tsunami berasal dari bahasa
jepang yang berarti gelombang pelabuhan.
Beberapa hal akibat dari tsunami :
·
banjir dan gelombang pasang
·
kerusakan pada sarana dan prasarana
·
pencemaran air bersih
G. Karir dalam dunia
politik dari Ir. Sutjipto
Penemu konstruksi teknik fondasi sarang laba-laba ini kemudian
justru lebih populer sebagai politisi ketimbang bidang konstruksi, sebagai
salah satu keahliannya. Pilihannya berpolitik telah mengantarkan lulusan
Insitut Teknologi Surabaya (ITS) penemu teknik fondasi sarang laba-laba ini
menjadi politisi kaliber nasional. Latar belakangnya adalah dunia pendidikan.
Dia seorang pemimpin berkualitas nasional yang tidak hanya insinyur ahli
kontruksi dan dikenal sebagai penemu. “Seorang pemimpin harus mempunyai
kreatifitas, inovasi, dan kerja keras. Nah, saya senang dengan dunia utak-atik
penemuan ini,” kata lulusan S1 Tehnik Sipil ITS tahun 1978 ini. Ujian di
Pandegiling Loyalitas Pak Tjip pada partai “banteng gemuk” tidak ada yang
meragukan. Pada saat krisis menimpa PDI tahun 1996, Pak Tjip tetap memilih
berada dibarisan Pro Mega. Baginya berdiri di jalur yang benar adalah prinsip.
Keputusannya untuk tetap mendukung hasil Kongres Luar Biasa di Surabaya tahun
1992 yang memilih Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum. Tekan demi tekanan
tidak pernah menyurutkan langkah Pak Tjip. Pak Tjip pun tak gentar ketika
markas PDI di Pandegiling, Surabaya, yang juga rumahnya diserbu dan jalan
menuju rumahnya diblokir aparat dengan tank. Peristiwa berdarah yang terjadi
sehari setelah penyerbuan kantor PDI di jalan Diponegoro Jakarta Pusat itu
seakan menguji ketahanan seorang Ir. Sutjipto. Ir. Sutjpto memiliki latar
belakang organisasi yang panjang. Pengalaman berorganisasi itu yang mengantarnya
dalam samudera perpolitikan Indonesia. Berawal sebagai Sekretaris GSNI Cabang
Kediri pada tahun 1964. Berlanjut masuk DPD PDI Jawa Timur pada tahun 1986
sebagai Bendahara, Ketua DPD PDI Jawa Timur pada tahun 1994. Saat kisruh
menimpa PDI, Pak Tjip menjabat sebagai Ketua DPD Jawa Timur. Waktu bergulir, Ia
dipilih menjadi Sekjen DPP PDI Perjuangan pada 2000-2005 dan sekarang terpilih
menjadi Ketua DPP PDI Perjuangan periode 2005-2010.
Dalam jabatannya, Ia juga pernah menjabat Wakil Ketua MPR RI
periode 1999-2004. Sekarang Ia ditetapkan sebagai Calon Gubernur Jawa Timur
Timur periode 2008 – 2013 dari PDI Perjuangan. Pilihannya untuk maju menjadi
Calon Gubernur Jawa Timur periode 2008-2013, banyak didukung oleh masyarakat
Jawa Timur. Bahkan dikalangan PDIP Jawa Timur sendiri. Sutjipto bukanlah nama
yang asing, Ia sejak awal di PDI memimpin kader dan simpatisian PDI di Jawa
Timur melawan campur tangan pemerintah orde baru dalam tubuh PDI. Dia pun
memindahkan markas PDI ke kantor CV Bumi Raya, perusahaan jasa konstruksi
miliknya. Sebab kantor lama masih dikuasai kubu PDI bentukan pemerintah orde
baru. Sebuah bentuk perlawanan kepada pemerintah yang otoriter sekaligus
sebagai wujud dukungan kepada kepemimpinan Megawati yang didukung oleh arus
bawah. Berbekal dengan hasil karya nyata dalam bidang kontruksi sarang
laba-laba yang terlah teruji tahan gempa dan tsunami serta pengalamannya dalam
berorganisasi dan berpolitik telah membentuk pribadi dan kepemimpinan Sutjipto.
Memang, kehidupan politik (berorganisasi) bukan hal baru baginya.
Sejak di SMA tahun 1964, ia sudah aktif di Gerakan Siswa Nasional Indonesia.
Kemudian saat kuliah di ITS, ia aktif di Komisariat Gerakan
Mahasiswa Nasional Indonesia, hingga menjabat menjabat wakil sekretariat GMNI Jawa Timur (1971).
Pada tahun 1986, ia
pun mulai aktif di PDI. Lalu, dua tahun kemudian terpilih sebagai bendahara PDI
Jawa Timur.[5]
Mantan bendahara DPD PDI Jawa Timur ini
menjadi Ketua PDI Jawa Timur menurut SK 043 yang dikeluarkan Megawati
Soekarnoputri, menggantikan Latief Pudjosakti. Kubu Latief yang 'berpihak' pada pemerintah Orde Baru menolak
pengangkatan Sutjipto. Jadilah kepengurusan ganda DPD Jawa Timur. Sutjipto yang
berlatar "pekerja intelektual" ini sesungguhnya orang yang cukup
berpengaruh dalam sukses PDI Jawa Timur menambah lima kursi tambahan pada
Pemilu 1992 sebelumnya.
[1]
http://bankartikel.leadership-park.com/the-leader/edisi-16/ir-sutjipto-antara-kepemimpinan-politik-dan-konstruksi-sarang-laba-laba.html,
Di akses tanggal 23 Maret 2014
[2] http://hisamarchitecture.blogspot.com/2011/11/pondasi.html,D i akses tanggal 25 Maret 2014.
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Seismometer di akses tanggal 23 Maret 2014
[4] http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/01/penyebab-terjadinya-gempa-bumi.html di akses tanggal 23 Maret 2014