Prof. Dr. Ing Eko
Supriyanto (Dekan UTM
Malaysia, 14 hak paten biomedis)
A.
Profil
Banyak ilmuwan Indonesia yang memilih berkiprah di
luar negeri karena keterbatasan fasilitas riset di tanah air, bahkan tidak
sedikit yang mencetak prestasi mengagumkan. Salah satunya adalah Prof. Dr. Ing
Eko Supriyanto (36 Thn), pria kelahiran Desa Ngelo, Kec. Mijen, Kab. Demak,
Jawa Tengah adalah alumnus Institut Teknologi Bandung yang meraih gelar
Professor waktu umur 33 Tahun dan Doktornya di Hamburg, Jerman. Lebih dari 25
penghargaaan internasional, 130 publikasi internasional dan berbagai kedudukan
strategis di beberapa Negara dimilikinya saat ini.
B.
Karir serta perjalanan hidup Eko Supriyanto
Kiprahnya dalam bidang rekayasa biomedis di negeri
jiran Malaysia telah membuatnya meraih lebih dari 20 paten, terkait dengan
produk rekayasa biomedis. Produk yang dihasilkannya merupakan paduan ilmu
teknologi dan kedokteran, untuk menghasilkan alat-alat pembantu diagnosis,
terapi dan rehabilitasi.
Dalam merancang setiap peralatannnya, Eko selalu
berpegang teguh pada tiga hal, lebih murah, lebih cepat, dan lebih aman. Hal
itu dijadikan prinsip sebab menurutnya teknologi diagnosis yang berdasarkan
rekayasa biomedis haruslah aman dan bisa dijangkau masyarakat luas.
Sementara itu, warga Demak di Jakarta, H. Agus
Rohmat saat disambangi wartawan di rumahnya di bilangan Kebun Jeruk
mengungkapkan kegembiraannnya disaat sama-sama menjadi narasumber dalam Seminar
Nasional tentang “Pendidikan Nasional yang Berkarakter” beberapa waktu lalu,
bahwa kalau Kabupaten Demak mempunyai Putra Terbaik Bangsa, bahkan diakui
Negara Jerman, Malaysia yang berani menggaji sangat tinggi dan Indonesia
sendiri serta Dunia luar karena mahir beberapa bahasa.
“Hingga dilibatkannya di beberapa lembaga dunia
seperti WHO, lembaga pemerintah seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian
Pendidikan, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pertahanan dan
Kepolisian,” tutur Pamen Polisi ini. Di Indonesia, beliau juga berkiprah untuk
menjadi penasehat para kepala daerah untuk pembangunan daerah dan pendidikan,
misalnya di Kabupaten Pelalawan, Riau dan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau,
yang tempatnya cukup dekat dari rumah Eko di Johor Bahru Malaysia. Selain itu
Eko juga masih aktif sebagai Guru Besar di Departemen Radiologi, Fakultas
Kedokteran UNPAD, Bandung.
Lebih jauh diceritakannya, mas Eko pria kelahiran
Desa Ngelo, Kec. Mijen, Kab. Demak, yang masa kecilnya di bangku SD, SMP di
Mijen sambil memelihara Kambing (Angon-red) dan bangku SMA di Magelang sambil
jualan Koran memperoleh gelar Professor saat usia 33 Tahun, sangat pantas
menjadi Pejabat Negara untuk memajukan Bangsa Indonesia di mata Dunia
Internasional sesuai dengan keahliannya yaitu Menristek maupun Wapres, hingga
suatu saat tidak kemungkinan menjadi Presiden. “Bahkan mas Eko mengutarakannya
ingin terjun ke dunia Politik, tapi kalau sudah mempunyai uang Rp. 70 Trilyun,
karena kalau menjadi Pemimpin dengan memiliki uang tidak akan Korupsi.
Subhanallah,” ujar Agus meniru ucapan mas Eko.[1]
Selama di Jerman beliau juga aktif berorganisasi,
bahkan sempat berkecimpung sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia
di Jerman, sebuah organisasi yang didirikan oleh Professor Habibie pada tahun
1976. Beliau pernah menjadi Ketua Konferensi Internasional “Menuju Indonesia
2020” pada tahun 2004 di Hamburg, dan “Teknologi untuk Indonesia” pada tahun
2006 di Duisburg.
Ketika di Hamburg beliau sempat bertemu dengan
Presiden Gus Dur. Sementara ketika di Duisburg, beliau sempat berdiskusi dengan
Menristek Indonesia dan Menteri Riset dan Pendidikan Jerman. Pada tahun 2004,
beliau juga dipercayai oleh warga Indonesia di Jerman, untuk menjadi Ketua
Pemilihan Luar Negeri (PPLN/ KPU Luar Negeri) Wilayah Jerman Utara. Beliau ini
orang yang mengagumi ketokohan Gus Dur sebagai orang yang berani membela yang
benar, kesetaraan dan pluralisme.
Selain itu, beliau juga tegas dan disiplin, karena
beliau sempat mengenyam pendidikan selama 3 tahun, di Universitas Angkatan
Bersenjata Jerman. “Teman saya adalah para perwira terbaik dari seluruh dunia,
yang saat itu belajar di Universitas Angkatan Bersenjatan Jerman. Saya faham
betul kehidupan militer, strategi militer dan berbagai teknik dalam pertahanan
dan keamanan”. Beliau menganggap, Indonesia perlu dipimpin oleh seseorang yang
merupakan gabungan antara Gus Dur (karena keberanian membela minoritas dan yang
lemah”, Prabowo (karena keberanian dan ketegasannya dalam membela Negara),
Habibie (karena kepandaiannya dalam bidang teknologi) dan Jokowi (karena
keberaniannya untuk turun kebawah).
Saat ini Eko juga mengaggumi kemampuan Jokowi untuk
turun kebawah. Sifat ini juga dimiliki oleh Eko, karena memang beliau adalah
orang desa, yang faham tentang kehidupan orang-orang di desa, kehidupan
orang-orang miskin dan terpinggirkan. “Saya yakin Indonesia, akan lebih baik,
kalau dipimpin oleh orang-orang yang mempunyai karakter-karakter gabungan
seperti diatas,” paparnya.
Prof. Eko menerima penghargaan sebagai penemu produk terbaik dunia,
dalam kompetisi produk internasional di Seoul, Korea Selatan.
Ditambahkan Kombes Pol. H. Agus Rohmat, S.Ik, SH,
M.Hum, yang saat ini menjabat Dir. Serse Narkoba Polda Kepri, sosok Professor
Eko meskipun usianya masih muda namun Kemampuannya sudah tidak diragukan lagi
meskipun saat ini berada di Malaysia hingga keliling Dunia dengan Kesibukannya,
sehingga Bangsa Indonesia membutuhkan Pemimpin seperti mas Eko. “Sosok
Professor Eko layak memimpin Bangsa Indonesia, karena sangat Cerdas, mempunyai
Impian terbang ke Planet Mars. Sudah banyak menciptakan alat Tehnologi
Kesehatan, hingga saat ini sedang melakukan penelitian pembuatan Jantung tiruan
yang di biayain Negara Malaysia,” paparnya.
Ditempat terpisah, pak Antok orang dekat Professor Eko
kepada wartawan juga mengharapkan Kabupaten Demak memiliki Putra-Putri Terbaik
di bidangnya masing-masing, tidak hanya mas Eko. Sehingga bisa membawa nama
harum Kabupaten Demak khususnya Bangsa Indonesia di Mata Dunia Internasional.
C.
Beberapa hasil karya Eko Supriyanto
Namanya yakni Professor Dr. Ing. Eko Supriyanto. Memiliki ahli
dalam bidang rekayasa biomedis yang telah
membuatnya meraih lebih dari 20 paten, terkait dengan produk rekayasa biomedis.
Produk yang dihasilkannya merupakan paduan ilmu teknologi dan kedokteran, untuk menghasilkan alat-alat pembantu diagnosis, terapi dan
rehabilitasi. Semua
penemuannya sangat bermanfaat bagi orang lain terutama yang sedang
membutuhkannya. Banyak sekali penemuan belian baik yang banyak dikenal oleh
masyrakat maupun tian banyak yang di ketahui, diantaranya yakni sebagai berikut
:
1.
Penemuan
Robot Boneka Elissa atau Smart Doll
Produk ini dinamakan robot boneka pintar yang
digunakan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan anak balita, USG untuk
bidan, transceiver untuk telemedika, Power meter untuk mesin terapi ultrasonik,
Sonoimprometer untuk menguji alat USG, instrument magnetoakustik untuk
mendeteksi kanker payudara, alat deteksi dini penyakit Alzheimer, biosensor
untuk mendeteksi kanker serviks, robot untuk melakukan tomografi ultrasonik,
stimulator otak untuk meningkatkan kemampuan belajar, dan obat herbal untuk
mengobati kanker payudara.
Salah satu produknya disebut Smart Doll adalah alat
boneka pintar karena tidak hanya buat mainan. “Boneka itu saya namai Elissa.
Boneka ini bisa menguji kemampuan anak-anak balita, terutama bisa berfungsi
bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” jelas Eko seraya menambahkan Elissa bisa
menguji kemampuan kognitif, psikomotorik, sosio emosional, bahasa dan wilayah
lain yang menjadi standar dalam menganalisis perkembangan anak.
Prof. Eko berdiskusi tentang sistem pendidikan di Indonesia dengan Menkoresra
RI.
“Setelah
mendeteksi, alat akan mengeluarkan hasil analisa dan program atau semacam
kurikulum untuk memandu training anak tersebut selama seminggu ke depan. Semua
bertujuan agar kemampuan anak lebih baik,” kata Eko. Ia menjelaskan, alat ini juga bisa menyanyikan
lagu yang disukai anak-anak dan mendongengkan sebuah cerita. Sistem di dalam
boneka ini telah diprogram untuk menyimpan beberapa lagu dan dongeng populer.
Alat yang ditujukan untuk membantu orangtua dan dokter mengenal anak ini
dinamakan Eko berdasarkan nama putrinya sendiri. Sekarang, alat telah
dikembangkan dan dipakai oleh beberapa pusat perkembangan anak di Malaysia. Sebelumnya, boneka pintar ini tampil dalam rupa Teddy Bear, namun
kini tengah dikembangkan bentuk lain sesuai dengan favorit anak-anak.[2]
Kadang balita selalu membuka-buka isi tas tangan dan mengeluarkan semua benda di
dalamnya. Tapi mengapa
si kecil melakukan itu. Sebagai orang
tua jangan remehkan perilaku anak, meski masih kecil pikirannya sudah mulai berproses. Meski
periode pacu tumbuh otak ( brain growth spurt ) anak dimulai sejak berusia 3
bulan dalam rahim ibu namun, setelah lahir, aktivitas berpikir ini merupakan
proses sosial. Jadi anak belajar berpikir bersama orang-orang di sekitarnya. Kemampuan
kognitif adalah proses kegiatan akal budi untuk mengetahui sesuatu. Proses
berpikir anak terjadi ketika ia gembira, ketika mengenali wajah ibu atau
ayahnya, atau ketika ia bisa menuangkan apa yang dilihatnya dalam dunia nyata
ke dalam gambar. Yang jelas,
dengan memahami cara manusia bernalar, Anda juga dapat merancang kegiatan apa
yang sesuai bagi si kecil sesuai usianya.
Mulai umur dua tahun, perkembangan keterampilan motoriknya mendorong daya
nalarnya berkembang lebih pesat lagi. Rasa ingin tahu akan dunia sekelilingnya
meningkat. Balita berusaha keras memenuhi keingintahuannya dengan menjelajah lingkungan sekitar, hal itu
bisa di mulai dari lingkungan rumah tempat bermainnya.
2. Alat deteksi awal penyakit Alzheimer
Produk selanjutnya adalah alat deteksi awal
penyakit Alzheimer. Dengan alat ini kita dapat memprediksi kapan seseorang akan
mendapat penyakit Alzheimer. Dari hasil
simulasi dan pengujian yang dilakukan, didapati bahwa alat ini mampu mendeteksi
Alzheimer, bahkan 30 tahun sebelum seseorang mendapat Alzheimer, yang berakhir
dengan kematian. Produk ini mendapat penghargaan internasional sebagai produk
dunia terbaik dari KIPA Korea Selatan dan produk paling kreatif di dunia dari
National Research Council Thailand pada tahun 2011.
Penyakit Alzheimer adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan
penurunan daya ingat dan penilaian secara bertahap, yang biasanya disertai
dengan perubahan kepribadian dan kemampuan untuk mengekspresikan diri. Hal ini
terjadi akibat akumulasi dari gumpalan protein dan kekusutan serabut sel saraf
di dalam otak seseorang yang mengakibatkan terjadinya kematian sel saraf di
dalam otak, sehingga mengganggu fungsi normal dari otak. Hal ini lebih sering
terjadi pada mereka dengan riwayat hipertensi atau riwayat keluarga menderita
Alzheimer, dan juga pada orang tua. Sayangnya, tidak ada pengobatan yang dapat
menyembuhkan penyakit ini, dengan sebagian besar perawatan dan intervensi
ditujukan untuk mengurangi gejala saja. Akan tetapi, keadaan individu yang
terkena penyakit Alzheiner berdegenerasi secara berbeda-beda; mereka dengan
penyakit onset dini umumnya memiliki prognosis yang buruk. Komplikasinya antara
lain infeksi, ulkus dekubitus, dan kegagalan organ. Bagi mereka yang menderita
kondisi seperti ini harus segera berkonsultasi dengan seorang dokter. Dengan
alat deteksi awal penyakit Alzheimer karya eko supriyanto tersebut maka penyakit Alzheimer dapat dimimalisir atau bahkan mampu dicegah,
namun bila seseorang juga melakukan beberapa hal seperti berikut :
·
Berhenti merokok
·
Mengkonsumsi Obat Anti Peradangan Non-Steroid
·
Mengkonsumsi Statin
·
Menjaga agar tetap aktif secara mental dan sosial
·
Menjaga diet rendah asam linoleat
·
Menjaga diet rendah lemak
·
Menjaga diet yang kaya akan antioksidan, seperti sayur-sayuran
·
Menjaga diet yang kaya akan vitamin
·
Menjaga diet yang kaya kandungan asam lemak Omega 3
·
Menjaga tekanan darah yang sehat
3.
Alat
pendeteksi kanker cerviks sejak dini
Eko juga mengembangkan alat yang bisa digunakan
untuk mendeteksi kanker cerviks sejak dini. Lewat teknologi baru yang akan dibuatnya,
kanker cervix (leher rahim) bisa dideteksi hanya dengan cara menganalisis
pembalut wanita yang digunakan saat menstruasi. “Cara ini akan membuat wanita
lebih nyaman untuk di diagnosa apakah mempunyai kanser serviks atau tidak,”
tuturnya.
Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim
merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita.
Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia,
penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat,
setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan
merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab
kematian wanita dunia. Kanker
serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah
leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian
bawah antara kemaluan wanita dan rahim.
Kanker
serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ
yang menghubungkan uterus dengan vagina). Ada beberapa tipe kanker serviks.
Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC), yang
merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi Human
Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama tumbuhnya
kanker jenis ini.
Eko adalah salah satu alumnus Institut Teknologi Bandung. Ia meraih
gelar doktornya di Hamburg, Jerman. Ketertarikannya pada tubuh manusia dan
pengetahuannya akan pengobatan membuatnya berhasrat menggabungkan bidang
elektronika yang dipelajarinya dengan pengobatan.
"Dulu, saya kebetulan pernah menjadi guru selama 7 tahun untuk
semacam sekolah pengobatan tradisional. Dari situ, saya punya pengetahuan
tentang anatomi dan fisiologi manusia. saya lalu tertarik menggabungkan
elektronika yang saya pelajari dan pengobatan," paparnya.
4.
Telemedicine Smart Medical Wireless Interface
Eko juga mengembangkan Telemedicine Smart Medical
Wireless Interface. Perangkat tersebut didesain untuk meminimalisasi biaya
pengadaan alat dengan memungkinkan alat terkoneksi internet sehingga dokter
bisa menganalisa dari jarak jauh. "Medical device yang sekarang ada
biasanya kan tidak dilengkapi koneksi internet. Dengan alat ini, kita upayakan
terkoneksi internet sehingga mengatasi masalah kesehatan di rural area yang
membutuhkan pemantauan secara berkala," kata Eko. Menurutnya, di pedesaan
(rural area) pun banyak masyarakat yang menderita penyakit seperti jantung,
stroke dan penyakit yang membutuhkan pemantauan. Dengan alat ini, pemantauan
bisa dilakukan secara mudah dan murah, hanya bermodal instalasi listrik.
"Kita hanya perlu listrik saja di desanya. Bahkan tak perlu internet.
Internet dibutuhkan setelah sampai di kota. Jadi, nanti kita jual satu
perangkat alat yang terdiri dan pemancar dan penerima saja. Teknologi ini
sangat murah," jelasnya.[3]
5.
Riset
tentang jantung buatan
Saat
ini Eko dipercayai oleh pemerintah Malaysia, untuk menjadi Direktur Pusat
Penelitian Jantung Negara dibawah Kerjasama antara Institut Jantung Negara
Malaysia dan Universitas Teknnologi Malaysia, setelah sebelumnya mengemban
tugas sebagai Ketua Jurusan Sains Klinikal di UTM. Kini ia pun dipercaya duduk sebagai Ketua Jurusan Sains Klinikal
Universitas Teknologi Malaysia.[4]
Prof Eko menjelaskan kinerja teknologi pembuatan jantung kepada
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Sekjen Kementerian Pendidikan Malaysia,
Direktur Utama Institut Jantung Negara Malaysia dan Rektor UTM.
“Tugas saya
adalah untuk menghasilkan jantung buatan yang harganya dapat dijangkau dan aman
untuk dipakai. Di Malaysia, harga implantasi satu Jantung Buatan adalah sekitar
RM 500 Ribu (Rp. 1.8 Milyar). Saya berharap harga ini bisa ditekan menjadi
hanya sekitar Rp. 800 Juta, sehingga banyak orang yang memerlukan jantung dapat
diselamatkan hidupnya”, kata Eko.
Riset tentang jantung ini dilakukan melalui
kerjasama dengan Universitas di Aachen Jerman dan Australia. Sekarang ini Eko
juga sedang menjajaki kemungkinan melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit
Jantung Harapan Kita, Jakarta, untuk mengaplikasikan beberapa penemuannya
dimasa yang akan datang.
Cara yang umum digunakan untuk mengatasi gagal
jantung adalah dengan transplantasi jantung, yaitu mengganti jantung pasien
dengan jantung orang lain yang masih baik. Keberhasilan transplantasi jantung
pertama kali dilakukan pada tanggal 3 Desember 1967. Dr. Christian Barnard
mengambil jantung seorang pasien yaitu Louis Washkansky yang rusak dan
menggantinya dengan jantung yang masih baik dari seorang wanita yang meninggal
akibat kecelakaan. Operasi ini merupakan cikal bakal berkembangnya
transplantasi jantung.
Gambar jantung buatan manusia
Kemajuan dalam bidang teknologi perubatan
telah mencapai kemajuan yang sangat hebat sehingga mampu untuk meniru dan
menggantikan organ manusia. Jantung buatan adalah protesis untuk menggantikan fungsi jantung biologis. Jantung buatan tersusun atas pintas
jantung-paru,
yang bekerja di luar tubuh manusia.
Jantung buatan dapat menimbulkan masalah fungsi menahun. Dengan
implantasi itu
sebenarnya jantung terpisah. Sebelumnya diperlukan operasi transplantasi
jantung. Orang
pertama yang memakai jantung buatan adalah Barney
Clark. Jantungnya
digantikan oleh Jarvik-7 pada tahun 1982 dan meninggal sekitar 112 hari
berikutnya. Kemudian jantung itu dilarang untuk digunakan secara tetap, sebab
pasien hanya memiliki masa hidup maksimal sekitar setengah tahun. Kemudian
ada berbagai merk jantung buatan selain Jarvik: AbioCor, CardioWest, InCor. Model terakhir,
Jarvik 2000, diketahui memiliki efek yang baik. Pada tanggal 3 Desember 2007
meninggallah orang pertama, seorang Inggris pada usia 68 akibat
"komplikasi kegagalan sejumlah organ".
6.
Hasil penemuan yang lainnya
Selain itu ternyata Prof. Eko, juga mempunyai
beberapa penemuan dalam bidang pertahanan, seperti “Kapal Patroli Tanpa Awak
dan Tanpa Bahan Bakar”, keamanan seperti “Alat Pendengar Jarak Jauh”, serta
pendidikan, seperti “Peralatan untuk mendukung implementasi pendidikan IPA
untuk sekolah Dasar dan Menengah berdasar kurikulum 2013”. Bahkan alat ini
pernah dipresentasikan kepada Bapak Wamendikbud di Jakarta pada pertengahan
tahun 2013.
[1] http://famuin.blogspot.com/2014/02/inilah-professor-dr-ing-eko-supriyanto.html, Di akses tgl 18 maret 2014
[3] http://17-08-1945.blogspot.com/2010/12/koran-digital-pemilik-14-paten-rekayasa.html, Di akses tgl 18 maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar